1.
Penampilan
Inilah yang pertama kali yang akan dilihat oleh HRD yakitu
penampilan. Karna dari hal penampilan HRD bisa menilai kepribadian seseorang. Cukup
dengan gunakan pakaian sopan, rapi dan bersih.
2.
Wawasan
Maksudnya adalah kita harus pelajari tentang profil perusahaan yang
akan kita masuki. Semisal dengan jabatan apa yang akan kita lamar, dan pelajari
juga seperti apa pertanyaan yang akan ditanyakan. Tetapi tetap pelajari
pointnya saja.
3.
Percaya Diri
Percaya diri sangatlah penting karena dapat menumbuh rasa semangat.
Kita dapat melakukannya seperti berdoa dan minta restu kepada orang tua.
4.
Time Management
Jangan sampai telat itulah poinnya. Intinya adalah kuasai dulu
lokasi perusahaan yang akan kita lamar, agar tidak nyasar dan telat.
5.
Sopan Menyambut Wawancara
Menjaga sikap dan bahasa tubuh yang
baik bukan dimulai ketika bertemu dengan pewawancara, melainkan sejak Anda
menginjakkan kaki di lokasi wawancara. Mulailah dengan menyapa ramah satpam
atau resepsionis perusahaan, kemudian mengucapkan terima kasih kepada siapa pun
yang mengantar Anda ke ruang wawancara. Ketika pewawancara masuk ke dalam
ruangan, segeralah berdiri dan sambut dia dengan senyuman yang ramah. Setelah
selesai berjabat tangan, sebaiknya jangan buru-buru kembali ke tempat duduk.
Tunggu hingga dipersilakan, atau setidaknya minta izin jika pewawancara tampak
lupa mempersilakan Anda untuk duduk.
6.
Jabat Tangan dengan Tegas
Jabatan tangan bisa langsung
mencerminkan karakter atau kepribadian seseorang. Apabila jabatan tangan Anda
terlalu lemah, pewawancara akan menangkap kesan kurang percaya diri atau kurang
bersemangat. Sementara jika terlalu erat, Anda bisa dianggap agresif atau
terlalu pede. Sambil memperkenalkan diri, jabatlah tangan pewawancara dengan
tegas. Artinya, tidak terlalu lemah, tapi juga tidak terlalu kencang. Akan
tetapi, jangan sampai Anda jadi lupa menyimak ketika pewawancara menyebutkan
namanya.
7.
Jaga Kontak Mata
Rasa gugup kadang kala membuat
seseorang sulit fokus menatap lawan bicaranya, dan malah menunduk atau melihat
ke berbagai arah. Namun, sama halnya dengan jabat tangan, Anda juga harus
menjaga kontak mata agar tidak terlalu berlebihan hingga membuat pewawancara
gelisah atau tidak nyaman. Berikanlah tatapan yang sealami mungkin, namun mampu
memancarkan antusiasme Anda terhadap jalannya wawancara. Apabila Anda merasa
kurang nyaman menatap mata pewawancara terlalu lama, Anda boleh sesekali
melirik ke sisi lain ketika sedang memikirkan jawaban.
8.
Mengangguk Sambil Menyimak
Menganggukkan kepala merupakan
respons yang ideal ketika mendengarkan pewawancara yang sedang berbicara. Akan
tetapi, anggukan yang berlebihan dan bukan pada saat yang tepat justru akan
menjadi bumerang buat Anda. Hal ini menandakan bahwa Anda sebenarnya tak sepenuhnya
menyimak atau tak tahu apa yang sedang dibicarakan. Jangan pernah asal
mengangguk hanya sebagai formalitas. Apabila ada pesan yang kurang Anda pahami,
jangan segan untuk menanyakan pada pewawancara. Tentunya tidak dengan memotong
ucapannya.
9.
Menggerakan Tangan Secukupnya
Menyilangkan kedua tangan di dada
akan memberi kesan defensif atau menantang lawan bicara. Karena itu, ambilah
langkah paling aman, yakni meletakkannya di atas pangkuan. Hal ini juga
sekaligus untuk membatasi gerakan tangan yang berlebihan. Berbicara sambil
menggerakkan tangan memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan diri senyaman
mungkin, serta membantu memperjelas ucapannya. Akan tetapi, kalau tidak Anda
kendalikan, sikap ini justru akan mengganggu suasana wawancara.
SUMBER :
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/04/110000026/5-tips-bahasa-tubuh-yang-baik-saat-wawancara-kerja