Jumat, 11 Januari 2019

BAGAIMANA PERUSAHAAN MEMELIHARA KARYAWAN






Eksperimen
Jangan takut untuk mencoba ide-ide baru. Dan biarkan tim Anda tahu apa yang Anda lakukan. Dalam beberapa tahun terakhir, Branson telah memperkenalkan beberapa perubahan di perusahaannya dengan memberikan cuti yang tak terbatas dan jadwal kerja yang fleksibel.  Hal ini disambut antusias oleh para karyawan. Jika esperimen ini berjalan baik, dia yakin hal ini akan diikuti oleh perusahaan lainnya.

Dengarkan karyawan Anda

Jika sebuah kebijakan gagal, tenanglah karena itu artinya sudah saatnya untuk membuat perubahan atau penyesuaian. Anda harus mencari solusi yang bisa bekerja untuk semua orang di perusahaan Anda. Memang kita tidak menyenangkan semua orang setiap waktu, tapi dengan memberikan pilihan kepada karyawan (dan bukannya memaksakan satu peraturan yang kaku), Anda akan lebih bisa memberdayakan karyawan Anda.
Kompensasi dan Manfaat
Gaji merupakan komponen penting untuk mempertahankan karyawan dan mungkin yang paling penting membuat mereka tidak beralih pekerjaan.
Survei Robert Half menunjukkan ini adalah faktor utama yang akan membuat mereka loyal pada perusahaan. Gaji dengan tunjangan semakin penting sekarang. Masalahnya, perekonomian semakin membaik dan banyak perusahaan yang tidak tanggung-tanggung menawarkan fasilitas tambahan untuk menarik karyawan agar betah.
 Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan
Menurut survei Robert Half, selain uang, karyawan juga mencari keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang baik. Sebuah survei sebelumnya oleh portal pencari kerja Bayt.com juga membuktikan hal yang sama.
Sebuah survei yang dirilis oleh Bayt tahun lalu menyatakan bahwa 75 persen responden di Uni Emirat Arab (UEA) percaya bahwa keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan yang baik tidak hanya akan menjamin mereka tetap loyal, namun juga merupakan sumber yang sangat penting bagi motivasi. Sementara 60 persen mengklaim bahwa perusahaan mereka saat ini menawarkan dukungan untuk mendapatkan hal ini.
Budaya Perusahaan atau Lingkungan Kerja
Membangun lingkungan kerja yang kuat mendorong karyawan untuk tetap bertahan. Ini masuk dalam salah satu faktor karyawan UEA agar mereka tetap bekerja dan loyal pada perusahaan tempat mereka bekerja.
Pemimpin atau bos yang ingin mempertahankan orang-orang berbakatnya harus pintar dalam menyediakan lingkungan kerja yang bagus dengan strategi jangka panjang sebagai investasi karyawan mereka.
Perusahaan terkemuka, yang masuk dalam Daftar The Great Place to Work Institute, selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk meningkatkan loyalitas, produktivitas, dan mengurangi biaya.
Hubungan Sesama Karyawan yang Baik
Bekerja di lingkungan yang kondusif dengan hubungan pertemanan yang baik juga sangat penting untuk menjaga  karyawan tetap betah di perusahaan.Hubungan interpersonal di tempat kerja dapat mendorong karir seseorang dan menghasilkan kepuasan kerja.
Hubungan kerja yang baik juga menyebabkan kesejahteraan pribadi yang timbul karena punya hubungan interpersonal yang positif. Dan, ini adalah alasan mengapa survei Robert Half menempatkan faktor ini sebagai salah satu yang penting yang membuat karyawan betah dalam pekerjaan mereka.
Peningkatan Karir
Karyawan yang merasa tidak berkembang karena tidak diberi kesempatan, pada akhirnya akan memutuskan untuk pindah kerja.Menurut Robert Half dan banyak perusahaan perekrutan lainnya banyak orang akan meninggalkan perusahaan jika karir mereka berjalan lambat.
Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan diberikan kesempatan yang cukup untuk mengembangkan diri dan karier mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan mereka pelatihan, menawarkan bantuan untuk mengembangkan diri dan promosi.
Brand atau Reputasi Perusahaan
Mengelola reputasi perusahaan mungkin tidak berada di atas daftar tetapi merupakan faktor penting. Jika brand atau reputasi perusahaan terkenal atau meningkat, karyawan akan bangga dan loyal dalam bekerja.
Namun jika reputasi menurun, begitu juga dengan karyawan. Mereka akan mempertimbangkan untuk pindah kerja ke perusahaan yang lebih bagus.
Perkembangan Bisnis atau Peluang
Performa dan bisnis perusahaan juga ikut memengaruhi kesetiaan seorang karyawan.
Jika bisnis perusahaan menyusut sudah dipastikan akan berdampak pada karyawan. Sebaliknya, jika bisnis lancar dan banyak proyek didapat, karyawan akan punya kesempatan berkembang secara profesional dan finansial.
Kepemimpinan yang Menginspirasi
Ada hubungan langsung antara kepemimpinan yang menginspirasi dan loyalitas karena keduanya memiliki dampak besar pada keterlibatan dan komitmen karyawan.
Pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menginspirasi orang-orang di bawahnya dapat memberi motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencintai pekerjaan mereka.
Pemimpin seperti itu mampu mendorong karyawan untuk mencapai tujuan mereka, memaksimalkan kemampuan mereka, serta mengatasi kelemahan mereka. Dalam jangka panjang hal ini bisa membuat karyawan bahagia, yang berarti mereka kemungkinan besar akan loyal pada perusahaan.

SUMBER :

https://www.dream.co.id/dinar/8-cara-agar-karyawan-tetap-loyal-pada-perusahaan-150423t.html
https://catatanmini.com/bagaimana-cara-memelihara-karyawan-anda/

Sabtu, 24 November 2018

KOMPENSASI LANGSUNG & TAK LANGSUNG YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN ASING/SWASTA/PEMERINTAH.


Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang.

Beberapa terminologi dalam kompensasi :
  1. Upah/gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
  2. Insentif, (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya pemangkasan biaya.
  3. Tunjangan (Benefit). Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
  4. Fasilitas (Facility) adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus.

Jenis-jenis kompensasi :

  1. Kompensasi finansial secara langsung berupa; bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan dan opsi saham) dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham)
  2. Kompensasi finansial tidak langsung berupa; program-program proteksi (asuransi  kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran diluar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.
  3. Kompensasi non financial, berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan  rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervise yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).
Tujuan Pemberian Kompensasi :
Menurut Notoatmodjo (1998:67), tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi :
  1. Menghargai prestasi karyawan
  2. Menjamin keadilan gaji karyawan
  3. Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan
  4. Memperoleh karyawan yang bermutu
  5. Pengendalian biaya
  6. Memenuhi peraturan-peraturan.

Contoh penerapan kompensasi :
1.      PT Pembangunan Perumahan, Tbk, disingkat PT PP, Tbk, namun lebih populer disebut PT PP atau PP saja, adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan. PT PP berdiri pada tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan.
Mengenai peran sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan, PT PP (Persero) Tbk memberikan kompensasi dan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan setiap karyawan.
Adapun kompensasi dan tunjangan yang diberikan oleh Perusahaan meliputi hal-hal berikut:
·         Peluang pendidikan tinggi internasional
·         Upah tetap
·         Program kesehatan karyawan
·         Program keselamatan karyawan
·         Dukungan pendidikan untuk keluarga karyawan
·         Program pensiun






Sumber :



Sabtu, 27 Oktober 2018

BAGAIMANA CARA MENGHADAPI WAWANCARA PEKERJAAN


1.      Penampilan
Inilah yang pertama kali yang akan dilihat oleh HRD yakitu penampilan. Karna dari hal penampilan HRD bisa menilai kepribadian seseorang. Cukup dengan gunakan pakaian sopan, rapi dan bersih.
2.      Wawasan
Maksudnya adalah kita harus pelajari tentang profil perusahaan yang akan kita masuki. Semisal dengan jabatan apa yang akan kita lamar, dan pelajari juga seperti apa pertanyaan yang akan ditanyakan. Tetapi tetap pelajari pointnya saja.
3.      Percaya Diri
Percaya diri sangatlah penting karena dapat menumbuh rasa semangat. Kita dapat melakukannya seperti berdoa dan minta restu kepada orang tua.
4.      Time Management
Jangan sampai telat itulah poinnya. Intinya adalah kuasai dulu lokasi perusahaan yang akan kita lamar, agar tidak nyasar dan telat.
5.      Sopan Menyambut Wawancara
Menjaga sikap dan bahasa tubuh yang baik bukan dimulai ketika bertemu dengan pewawancara, melainkan sejak Anda menginjakkan kaki di lokasi wawancara. Mulailah dengan menyapa ramah satpam atau resepsionis perusahaan, kemudian mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang mengantar Anda ke ruang wawancara. Ketika pewawancara masuk ke dalam ruangan, segeralah berdiri dan sambut dia dengan senyuman yang ramah. Setelah selesai berjabat tangan, sebaiknya jangan buru-buru kembali ke tempat duduk. Tunggu hingga dipersilakan, atau setidaknya minta izin jika pewawancara tampak lupa mempersilakan Anda untuk duduk.
6.      Jabat Tangan dengan Tegas
Jabatan tangan bisa langsung mencerminkan karakter atau kepribadian seseorang. Apabila jabatan tangan Anda terlalu lemah, pewawancara akan menangkap kesan kurang percaya diri atau kurang bersemangat. Sementara jika terlalu erat, Anda bisa dianggap agresif atau terlalu pede. Sambil memperkenalkan diri, jabatlah tangan pewawancara dengan tegas. Artinya, tidak terlalu lemah, tapi juga tidak terlalu kencang. Akan tetapi, jangan sampai Anda jadi lupa menyimak ketika pewawancara menyebutkan namanya. 
7.      Jaga Kontak Mata
Rasa gugup kadang kala membuat seseorang sulit fokus menatap lawan bicaranya, dan malah menunduk atau melihat ke berbagai arah. Namun, sama halnya dengan jabat tangan, Anda juga harus menjaga kontak mata agar tidak terlalu berlebihan hingga membuat pewawancara gelisah atau tidak nyaman. Berikanlah tatapan yang sealami mungkin, namun mampu memancarkan antusiasme Anda terhadap jalannya wawancara. Apabila Anda merasa kurang nyaman menatap mata pewawancara terlalu lama, Anda boleh sesekali melirik ke sisi lain ketika sedang memikirkan jawaban.
8.      Mengangguk Sambil Menyimak
Menganggukkan kepala merupakan respons yang ideal ketika mendengarkan pewawancara yang sedang berbicara. Akan tetapi, anggukan yang berlebihan dan bukan pada saat yang tepat justru akan menjadi bumerang buat Anda. Hal ini menandakan bahwa Anda sebenarnya tak sepenuhnya menyimak atau tak tahu apa yang sedang dibicarakan. Jangan pernah asal mengangguk hanya sebagai formalitas. Apabila ada pesan yang kurang Anda pahami, jangan segan untuk menanyakan pada pewawancara. Tentunya tidak dengan memotong ucapannya.
9.      Menggerakan Tangan Secukupnya
Menyilangkan kedua tangan di dada akan memberi kesan defensif atau menantang lawan bicara. Karena itu, ambilah langkah paling aman, yakni meletakkannya di atas pangkuan. Hal ini juga sekaligus untuk membatasi gerakan tangan yang berlebihan. Berbicara sambil menggerakkan tangan memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan diri senyaman mungkin, serta membantu memperjelas ucapannya. Akan tetapi, kalau tidak Anda kendalikan, sikap ini justru akan mengganggu suasana wawancara.








SUMBER :
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/04/110000026/5-tips-bahasa-tubuh-yang-baik-saat-wawancara-kerja
 

  


Minggu, 30 September 2018

Tulisan1_MSDM_Mempersiapkan Persaingan Dengan Tenaga Kerja Asing


Persaingan dengan Tenaga Kerja Asing atau yang biasa kita sebut dengan MEA memberikan kesempatan kepa negara ASEAN untuk bisa meningkatkan taraf perekonomian negara mereka. Tetapi dalam akan terjadi persaingan antar negara untuk bisa menjadi pemimpin dalam distribusi dalam segi hal. Dan tujuannya adalah untuk saling bersaing merebut pangsa pasar di Asia Tenggara. Ada beberapa manfaat dan tujuan informasi yang bisa diketahui tentang MEA :

1. Memberikan peluang kepada seluruh perkerja yang berada di kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan taraf hidup mereka dengan adanya lapangan pekerjaan yang begitu luas.
2.  Produk yang di produksi baik dari dalam negeri ataupun luar negeri dapat diperdagangkan dengan bebas.
3.  Sehingga produk dalam negeri pun mau tak mau harus bersaing dengan produk negara lain. Dan sudah terbukti produk dari Indonesia sudah banyak yang dipasarkan ke luar negeri.
4.  Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik investasi dari para pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat dan para professional akan semakin meningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.

Tujuan dibentuknya MEA untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN. Selama hampir dua dekade , ASEAN terdiri dari hanya lima negara - Indonesia , Malaysia , Filipina , Singapura , dan Thailand - yang pendiriannya pada tahun 1967. Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tergabung dalam waktu yang berbeda yaitu  Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995 ) , Laos dan Myanmar (1997 ) , dan Kamboja (1999 ). Tenaga kerja dari negara-negara lain di ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia. Sebaliknya, tenaga kerja Indonesia (TKI) juga bisa bebas bekerja di negara-negara lain di ASEAN.

Dan ada beberapa strategi yang dapat kita lakukan untuk menghadapi MEA anatara lain :

1.      Mengasah Skill
Dengan adanya MEA, kamu dapat memacu diri sendiri untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Tingkatkan kemampuan yang kamu miliki, kamu akan menjadi lebih terampil di dunia kerja nanti. Selain itu tentunya SDM yang berkualitas di dalam negeri akan bermunculan dan siap bersaing. Tidak hanya hardskill, tetapi kamu juga harus mengasah kemampuan softskill. Terutamaleadership skill, karena seseorang yang berbakat memimpin selalu dibutuhkan dimana saja. Karena seorang pemimpin cenderung peduli dengan kemajuan kelompok atau organisasinya.

2.      Mempersiapkan Mental yang Kuat
Ubahlah cara pandang dan mental kamu agar lebih mantap dalam menghadapi MEA. Orang yang memiliki mental setengah-setengah adalah mereka yang hanya bisa menyalahkan pemerintah dan kebijakan yang dibuat. MEA bertujuan untuk memperbaiki ekonomi pasar dan SDM Indonesia, tetapi bagaimana bisa tercapai jika pelaku ekonomi dan warga negaranya tidak mendukung adanya MEA? Agar dapat memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan asing, hal yang perlu kamu lakukan adalah berpikir sedikit terbuka dengan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Sehingga kamu terhindar dari prasangka dan pola berpikir yang buruk.

3.      Belajar Bahasa Asing
Ini sangat penting sebagai bekal kamu ketika melamar kerja nanti. Dengan mempelajari bahasa asing akan membantu kamu dalam hal berkomunikasi, mengasah keterampilan kognitifitas, meningkatkan nilai jual diri kamu, dan sebagainya. Tentunya kemampuan bahasa asing kamu juga harus diimbangi dengan kemampuan public speaking yang baik. Cobalah untuk terus belajar dan tidak takut untuk menjalin komunikasi dengan orang luar negeri.

4.      Mengembangkan Kemampuan Akademik
Berpikir di luar kotak atau yang lebih sering dikenal dengan istilah think out of the box bermaksud agar kamu bisa berpikir tajam, kritis, dan kreatif. Tetapi agar dapat mengembangkan kemampuan kamu, berpikirlah seperti tidak ada kotak, dengan kata lain tidak adanya batasan dalam berkarya. Dengan tidak mengesampingkan kepekaan dan kecakapan, kamu bisa bebas mengembangkan kreativitasmu tanpa batas.

5.      Perluas Jaringan Komunikasi
Perluas pergaulan kamu dengan memperbanyak kenalan, mengikuti komunitas dan organisasi (dalam dan luar kampus), dan membangun hubungan baik dengan para profesional. Semakin luas jaringan komunikasi yang kamu bangun, semakin baik. Dan pastinya semakin besar peluang kamu untuk mengembangkan usaha dan karir.





Sumber & blog sebagai acuan:



Senin, 07 Mei 2018

Conditional Sentence


Conditional Sentence



Conditional sentence adalah complex sentence (kalimat majemuk) yang dibentuk dari subordinate clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition (syarat) dan main clause berupa result/consequence (hasil).

Rumus Umum

Secara umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut.

if + condition, result/consequence

atau tanpa tanda baca koma:

result/consequence + if + condition



1.      Type I : Future Conditional

Kalimat ini mengungkapkan kejadian yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi.

Pola kalimat:

If + S + Verb (present), S + will + Verb1
Kalimat 1                         Kalimat 2



Contoh :

a.       If I have free time, I will go playing.

b.      If she comes, I won’t be angry.

c.       If you don’t finish your homework, your dad  will be angry.



2.      Type II : Present Conditional
Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi sekarang tetapi  tidak terjadi.
Pola kalimat:

If + S + Verb 2 / were,     S + would + Verb1
Kalimat 1                              Kalimat 2



Contoh :

a.       If I had much money, I would buy a sport car.

b.      If Reza studied hard, he would pass.

c.       If it rained tomorrow, I would sleep all day.



3.    Type III: Past Conditional
Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi di waktu lampau, tetapi tidak terjadi.
Pola kalimat:

If + S + had + Verb 3, S + would have + Verb 3
4.      Kalimat 1                             Kalimat 2

           

            Contoh :

a.      If you had remembered to invite me, I would have attended your party.

b.      If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.

c.      If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.







Sumber :